Oktober 2020 – Belajar Sepanjang Hidup

Begini Cara Mencuci Karpet Masjid Yang Benar

Begini Cara Mencuci Karpet Masjid Yang Benar

Karpet masjid menjadi barang yang begitu penting. Karena begitu pentingnya maka sudah selayaknya untuk kita selalu perhatikan. Bentuk perhatian kepada karpet masjid ini yakni dalam perawatannya yang benar. Karpet masjid merupakan karpet khusus yang digunakan di dalam masjid. Kita semua tahu bahwa karpet sangat penting sebagai sarana kelengkapan masjid. Alas untuk masjid menggunakan karpet. Dahulu masih menggunakan tikar namun sekarang sudah banyak yang memilih karpet masjid. Namun, masih juga ada masjid yang memilih menggunakan tikar biasa. Tidak masalah sebetulnya yang terpenting adalah kegunaan baik karpet atau tikar itu sama yakni sebagai alas untuk para jamaah yang akan beribadah di dalam masjid.

Sebagai bentuk perhatian diantaranya kita senang untuk membersihkan karpet masjid itu. Terutama bila sudah terlihat dengan jelas pada karpet tersebut ada kotoran yang tertempel di sana. Baik itu kotoran yang jelas-jelas kelihatan misalnya ada makanan atau minuman yang tumpah di sana. Atau pun juga karpet masjid yang kotor terkena debu. Memang tidak terlihat begitu jelas debu tersebut. Namun kalau dilihat secara dekat maka akan terlihat jelas. Misalnya saja karpet tersebut kita goyangkan sedikit. Di karpet tersebut akan terlihat debu-debu kecil yang beterbangan. Melihat hal ini maka kita mesti harus segera membersihkan karpet masjid tersebut. Kita tentu tidak rela bila karpet masjid yang setiap hari dipakai orang banyak itu terlihat kotor.

Jika kondisi kotor karpet masjidnya maka tidak begitu nyaman orang yang ada di atasnya. Para jamaah yang datang ke masjid tentu akan merasa kurang nyaman pada kondisi demikian. Sebagai orang yang peduli dengan masjid tentu ada inisiatif untuk segera membersihkan karpet masjid tersebut. Kita mesti mencari tahu dulu informasi tentang tips membersihkan karpet masjid dengan tepat. Setelah mengetahui informasi tentang cara membersihkannya tinggal kemudian dipraktekkan. Nah, di sini kami akan sampaikan beberapa cara mencuci karpet masjid dengan benar.

  1. Pastikan karpet dalam keadaan kering.
    Kita perlu memastikan sebelum mencuci karpet bahwasannya kondisinya hendaknya kering terlebih dahulu. Jangan sampai karpet dalam kondisi lembab atau basah lantas dicuci langsung. Tujuannya seperti ini. Karpet yang kotor dengan debu jika dalam kondisi kering maka kita goyangkan sedikit saja maka kotoran debu pada karpet itu akan jatuh dan beterbangan. Sehingga ketika kita pukul-pukul karpetnya dengan pemukul kasur misalnya maka debu-debu yang tertempel di karpet tersebut akan hilang atau setidaknya berkurang banyak. Debu-debu tersebut jika tidak dibersihkan dulu sebelum dicuci maka proses pembersihan saat dicuci akan lebih sulit. Maka cara yang efektif ialah dengan mengurangi debu sebelum dicuci dengan air. Inilah salah satu tips membersihkan karpet masjid yang amat penting untuk diperhatikan. Lalu bagaimana jika pada saat itu karpetnya masih dalam kondisi lembab atau bahkan basah. Sebaiknya kita jemur dahulu sebentar. Dengan dijemur sebentar maka akan menjadi kering karpetnya.
  2. Pastikan air cukup banyak.
    Untuk mencuci karpet ini dibutuhkan air yang tidak sedikit. Bahkan sebaiknya kita gunakan air yang mengalir deras. Kalau tempat kita dekat dengan sungai yang banyak airnya maka sangatlah beruntung. Dengan mencuci karpet di sungai maka akan lebih efektif. Namun, jika sulit menemukan sungai seperti itu maka kita bisa menggunakan cara yang lainnya. Kita bisa menggunakan kompresor untuk menyemprotkan air. Dengan begitu ada tekanan yang kuat terhadap karpet yang hendak kita bersihkan. Tetapi jangan lupa, karpet masjid kita bentangkaan dulu sebelum disemprot dengan air. Maka dengan begitu kita memang perlu tempat yang agak luas untuk mencuci karpet masjid ini.
  3. Menggunakan deterjen.
    Mencuci karpet masjid harus menggunakan deterjen. Pastikan deterjen yang dipilih adalah yang khusus digunakan untuk mencuci karpet masjid. Harganya pun juga tidak jauh beda dengan deterjen biasa. Ketika kita mencuci karpet menggunakan deterjen ini maka daya bersihnya akan lebih baik. Kotoran yang ada di karpet dapat dibersihkan secara maksimal. Tentu saja hasil cucianya nanti pasti lebih memuaskan.
  4. Membersihkan dengan hati-hati.
    Perlu sekali membersihkan karpet masjid ini dengan berhati-hati. Artinya saat menyikat karpet masjid maka perlu dengan gerakan yang tidak kasar. Sikatnya pun dipilih yang lembut. Mengapa hal ini dilakukan? Jawabannya agar karpet masjid kita itu tidak rusak gara-gara disikat.
  5. Memberikan pewangi.
    Setelah selesai dibersihkan maka karpet dibilas dengan air bersih. Jika sudah dipastikan bersih yang ditandai ketika diguyur air atau disemprot dan dipegang karpetnya tidak ada busa sedikitpun maka itu tandanya sudah bersih betul. Kita jemur sampai kering. Hanya saja saat menjemur maka jangan sampai terlalu lama. Artinya kalau sudah kering maka langsung saja digulung dan disimpan ke masjid. Sesudah itu, jangan lupa untuk kita tambahkan pewangi sehingga aromanya akan wangi.

Begitulah caranya mencuci karpet masjid yang tepat dan benar. Perlu untuk selalu kita perhatikan cara tersebut. Cara ini bila digunakan dalam mencuci karpet di rumah pun sebetulnya juga bisa.

Isi Kandungan Dari Surat Al-Kafirun

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Menyelami isi kandungan dari Al-Quran memang sebuah hal yang patut dan sudah seharusnya kita lakukan. Dengan kita mengetahui isi kandungan dari ayat-ayat yang ada di dalam Al-Quran maka kita akan lebih tahu tentang isinya. Sangatlah penting kalau begitu mengenai masalah mengetahui isi kandungan dari sebuah ayat Al-Quran. Sudah selayaknya menyediakan beberapa waktu di dalam satu pekan untuk mempelajari masalah ini. Para pembaca yang berbahagia, kali ini kami akan membahas juga mengenai hal itu.

Fokus kami pada kesempatan ini yakni mengenai kandungan dari Surat Al-Kafirun. Surat ini terdapat di dalam juz ‘amma atau juz 30. Jumlah ayatnya ada enam. Saya yakin sudah sering sekali para pembaca yang sering mendengarkannya. Dalam shalat berjamaah memang sering dibaca surat tersebut. Tatkala dalam ceramah dan kultum pun sering sekali dibaca surat tersebut. Untuk kali ini kita akan membahas tentang isi kandungan surat Al-Kafirun secara lengkap. Sebelumnya kita simak dulu bacaannya berikut ini.

Isi Kandungan Dari Surat Al-Kafirun

Mengenai bacaan latinnya:

  1. qul yaa ayyuhal kaafirụn
  2. laa a’budu maa ta’budụn
  3. wa laa antum ‘aabidụna maa a’bud
  4. wa laa ana ‘aabidum maa ‘abattum
  5. wa laa antum ‘aabidụna maa a’bud
  6. lakum dīnukum wa liya diin.

Kemudian untuk terjemahannya yakni:
ayat 1 adalah Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
ayat 2 adalah aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
ayat 3 adalah dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
ayat 4 adalah dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
ayat 5 adalah dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
ayat 6 adalah Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Selanjutnya, dengan kita telah mengetahui arti atau terjemahannya maka kita akan membahas tentang isi kandungan dari ayat atau surat Al-Kafirun ini. Berikut ini dibahas secara lengkap.

  1. Rasulullah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam menyeru kepada orang-orang kafir yakni orang-orang yang menolak untuk mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya.
  2. Rasululullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga telah menegaskan bahwasannya beliau tidak akan menyembah sesembahan yang disembah oleh orang-orang kafir pada saat itu. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan menyembah berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang kafir.
  3. Adanya sebuah penegasan bahwa orang-orang kafir bukan menyembah apa yang kaum muslimin sembah. Penegasan ini disampaikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang-orang kafir pada saat itu. Terdapat perbedaan antara sesembahan kaum muslimin dengan sesembahan orang-orang kafir.
  4. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah sekali pun akan menjadi penyembah dari sesembahan orang-orang kafir.
  5. Terdapat penegasan bahwa tidak ada percampuran di dalam masalah keyakinan yang berbeda. Bagi kaum muslimin keyakinannya berbeda dengan keyakinan orang-orang kafir.
  6. Di dalam surat ini terdapat perintah untuk saling menghormati keyakinan ajaran agama yang berbeda. Tidak memaksa orang lain dalam masalah keyakinan dan ibadah. Setiap orang akan mendapatkan balasan dari amalannya masing-masing nantinya di akhirat kelak. Kebaikan akan berbalas dengan kebaikan. Demikian pula sebaliknya, keburukan akan berbalas dengan keburukan pula.

Nah, dengan kita mengetahui isi kandungan dari surat Al-Kafirun ini maka kita akan semakin paham. Tatkala mendengar lantunan ayat suci Al-Quran khususnya dari Surat Al-Kafirun menjadikan kita semakin khusyuk mendengarkannya. Demikian pembahasan kita kali ini semoga menambah manfaatnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.