Menyimak Hukum Tajwid Surat Ali-Imran ayat 190 dan 191

Siap untuk belajar menjadi lebih baik. Itu sebuah pernyataan yang mulia bagi kita semua. Tiap orang ingin lebih baik dalam hidupnya. Apa pun bidang kehidupan itu. Entah itu sebuah kondisi keuangan, kesehatan, nama baik, dan lain sebagainnya. Ilmu agama pun ingin bertambah baik. Tidak terkecuali pada kemampuan menganalisis hukum tajwid sebuah ayat Al-Quran.

Tidak terkecuali juga pada kemampuan hukum tajwid Surat Ali-Imran ayat 190-191. Mengenai ilmu tajwid ini berkait langsung kepada bagaimana cara membaca ayat Al-Quran secara tartil atau tepat. Siapa saja seorang muslim yang ingin membaca ayat-ayat suci Al-Quran maka mestilah memahami ilmu tajwid.

Teman-teman yang berbahagia. Pada siang menjelang sore hari ini kami mau berbagi sedikit terkait hukum tajwid. Khususnya pada ayat 190 dan 191 ini. Mari kita langsung menyimaknya.

Keterangan lengkapnya:
Nomor 1 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Sedangkan tentang cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 2 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak. Mengenai tata cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 3 menunjukkan mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Panjang 2 harakat dalam membacanya.
Nomor 4 menunjukkan alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun).
Nomor 5 menunjukkan mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 6 menunjukkan qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Mengenai membacanya dipantulkan lebih tebal.
Nomor 7 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu huruf bersukun, waqaf, dan tasydid. Juga tidak bertemu huruf hamzah. Lalu untuk cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 8 menunjukkan tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya secara tebal.
Nomor 9 menunjukkan idgham bighunnah karena huruf mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
Nomor 10 menunjukkan idgham bighunnah karena huruf dal berharakat fathah tanwin kemudian bertemu huruf wau. Cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat
Nomor 11 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Mengenai membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 12 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 13 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu huruf yang diwaqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Sedangkan tentang cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 14 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 15 menunjukkan qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
Nomor 16 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 17 menunjukkan qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba disukun dan posisinya di tengah kalimat. Terkait cara membacanya dipantulkan secara ringan.
Nomor 18 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, huruf yang waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 19 menunjukkan mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Demikian lah analisa hukum tajwid dari Surat Ali Imran ayat 190 dan 191. Bila sudah membaca analisisnya maka kita akan menjadi semakin paham. Kita akan menjadi orang yang siap untuk membaca ayat tersebut secara tartil. Inilah yang kita perlukan ketika hendak membaca ayat Al-Quran.

Doa Orang Yang Sedang Mengalami Kesulitan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Membicarakan masalah kesulitan memang tidaklah menarik. Karena kesulitan itu sendiri ingin dihindarkan dari kehidupan manusia. Kita tidak ingin kesulitan menerpa kehidupan. Tetapi memang hidup seseorang tidaklah sepi dari yang namanya kesulitan. Ibarat sebuah roda memang kadang ada di bawah dan kadang pula ada di atas. Terkadang manusia mendapatkan kemudahan. Tetapi suatu ketika pernah pula mengalami kesulitan.

Inilah yang namanya kehidupan. Meskipun demikian tentu setiap orang ingin agar hidupnya tidak diwarnai dengan kesulitan selalu. Bila mana ada sebuah kesulitan yang menimpa maka ingin segera hilang kesulitan tersebut. Dalam hal ini, doa memegang peranan yang penting sekali. Sebab dengan berdoa itu kita memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Nah, mengenai lafadz doa orang yang mengalami kesulitan perlu kita pelajari. Selanjutnya tentu harus tahu bagaimana lafadz doanya? Inilah yang perlu dicari jawabannya. Teman-teman bisa menyimak berikut ini. Lengkap pula dengan latin maupun artinya juga lho.

latinnya:
ALLAAHUMMA SAHLA ILLAA MAA JA’ALTAHU SAHLAA WA ANTA TAJ ‘ALUL HAZNA IDZAA SYI’TA SAHLAA.
Artinya :
“Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.”

Lafadz doa tersebut tidaklah terlalu panjang. Dalam upaya untuk menghafalkannya tidaklah terlalu sulit. Sumber doa ini dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Sekarang, setelah mengetahui doanya tinggal bagaimana pengamalannya.

Terkait pengamalan sebuah doa sebetulnya tidaklah sulit. Tetapi memang perlu hafal terlebih dahulu untuk mengamalkannya. Bila sudah hafal maka untuk mengamalkannya tidaklah ada kesulitan sama sekali. Di saat ada kesulitan maka kita bisa membaca doa tersebut.

Dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala semoga kesulitan yang menimpa dapat segera terangkat dan teratasi. Solusi-solusi atas sebuah persoalan akan muncul dan dihadirkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Mudah-mudahan tulisan singkat ini bermanfaat.

Menyimak Analisis Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 159

Belajar mengenai analisis hukum tajwid dari Al-Quran Surat Ali Imran ayat 159 memang tidak boleh kita tinggalkan. Aktivitas membaca hasil kajian analisis tajwid sudah termasuk proses belajar yang bagus. Hasilnya akan segera kita rasakan. Khususnya ketika kita membaca ayat tersebut.

Langsung saja teman-teman semua. Kita ulas analisa hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 159 di blog ini. Kami sebagai admin memang sudah beberapa bulan tidak update artikel. Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini. Bukan karena malas menulis dan menuangkan ide atau gagasan. Namun dikarenakan begitu sibuknya aktivitas dari pekerjaan dan harian.

Alhamdulillah, kami akan mulai menulis lagi. Mudah-mudahan ke depan kami pun selalu diberi kemudahan untuk menulis di blog. Selamat menyimak analisa tajwidnya teman-teman.

hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 159

Setelah teman-teman menyimak ayatnya di atas, silakan membaca penjelasannya di bawah ini.
Nomor 1 menunjukkan mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 2 menunjukkan idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Meski ada pula yang berpendapat bahwa cara menahannnya cukup 2 harakat.
Nomor 3 menunjukkan ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
Nomor 4 menunjukkan idzhar sebab huruf zha berharakat fathah tanwin bertemu huruf ghain. Dibaca jelas, tidak berdengung sama sekali.
Nomor 5 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dad berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 6 menunjukkan mad layin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ha’ berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 7 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak dan tidak berdengung sama sekali.
Nomor 8 menunjukkan mad asli atau mad thobi’i karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 9 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf fa. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Nomor 10 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ra. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Nomor 11 menunjukkan mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 12 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ta. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Nomor 13 menunjukkan tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
Nomor 14 menunjukkan ghunah cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
Nomor 15 menunjukkan tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
Nomor 16 menunjukkan mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Setelah membaca analisis dan juga penjelasannya. Maka kita akan semakin paham tentang hukum tajwidnya.

Ini Lho Kegiatan Pagi Hari Yang Bisa Turunkan Berat Badan

Punya berat badan yang berlebih menjadikan kita agak kurang gitu. Setidaknya banyak orang yang ingin berusaha menurunkan berat badannya. Ada teman-teman yang hanya untuk bisa menurunkan berat badannya maka ia harus merubah gaya hidup, pola makan harian, hingga mesti sering berolah raga tiap hari. Meski bersusah payah tetap saja dijalaninya agar apa yang diinginkan bisa tercapai dengan baik.

Membangun kebiasaan memang kadang tidak mudah. Untuk menjadi kebiasaan maka perlu yang namanya dipaksakan dulu. Itu untuk pertama kalinya. Sedangkan kalau sudah beberapa kali maka akhirnya menjadi lebih ringan untuk dilakukan. Jadilah nanti sebuah kebiasaan baru yang dimiliki. Tinggal menjaga agar kebiasaan tersebut sering dikerjakan saja.

Pada tema kali yang akan dibahas ialah bagaimana menurunkan berat badan. Ternyata kalau kita punya beberapa kebiasaan di bawah ini maka akan membantu upaya turunkan berat badan. Silakan teman-teman menyimak kebiasaan berikut.

  1. Minum air seperlunya
    Maksud seperlunya di sini ialah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tidak terlalu banyak minum. Juga tidak kurang minum. Tubuh sangat membutuhkan cairan. Maka jangan sampai kita kurang minum dalam keseharian kita. Tiap pagi kita mesti minum.
  2. Suka berjemur di pagi hari
    Sinar matahari pagi sangatlah penting untuk kita. Saat sudah bersinar matahari itu maka langsung saja kita berjemur. Dengan begitu kita akan mendapatkan paparan sinar matahari. Lakukan berjemur ini tidak hanya sekali atau dua kali saja. Lebih baik dikerjakan secara rutin. Dengan berjemur sinar matahari maka metabolisme tubuh akan semakin lancar.
  3. Lakukan olah raga di pagi hari
    kalau mau olah raga maka lebih baik kita pilih di pagi hari. Ini sangatlah baik. Bisa kita pilih berbagai jenis olah raga di waktu pagi itu. Misalnya lari atau pun bersepeda.
  4. Mandi
    Pastikan tiap pagi kita mandi. Lebih baik bila kita mandi dengan air dingin saja.

Itulah beberapa tips penting hari ini. Semoga teman-teman sukses dalam menurunkan berat badannya.

Kumpulan Hukum Tajwid Surat Yunus Ayat 40-41

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman. Ketika kita hendak membaca ayat-ayat suci Al-Quran kita mesti memperhatikan yang namanya hukum tajwid. Di dalam Al-Quran kita menemukan banyak sekali hukum tajwid. Siapa saja yang membaca ayat-ayat Al-Quran tentu akan menemukan hukum tajwid.

Sebagaimana di berbagai ayat Al-Quran, terdapat pula berbagai hukum tajwid Surat Yunus ayat 40-41. Maksudnya, di sana kita akan ketemukan berbegai hukum di dua ayat tersebut. Mengapa pada kali ini kita langsung membahas ayat tersebut? Sebab ayat ini begitu banyak dibahas. Di dalam ayat tersebut juga sering diulas dalam berbagai pengajian.

Penulis pada kali ini berkeinginan untuk mengulas dari sisi hukum tajwidnya. Ini menjadi penting karena teman-teman akan terbantu ketika membaca ayat tersebut. Kalau kita tidak tahu mengenai hukum tajwid maka akan kesulitan membaca sebuah ayat dengan benar. Maka di sore ini, kami mengajak teman-teman mengetahui aneka hukum tajwid pada ayat 40 dan 41 Surat Yunus tersebut.

Pada ayat 40, hukum tajwid yang ada di situ diantaranya:

  1. مِنْهُمْ hukum tajwidnya idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Cara bacanya dengan jelas dan tidak berdengung.
  2. وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ hukum tajwidnya idgham mislain dikarenakan hurum mim sukun bertemu huruf mim. Cara bacanya dengan masuk berdengung serta ditahan.
  3. مَّنْ لَّا hukum tajwidnya idgham bilagunnah disebabkan huruf nun sukun bertemu huruf lam. Cara bacanya melebur dan bunyi nun hilang.
  4. بِالْمُفْسِدِيْنَ hukum tajwidnya mad arid lissukun dikarenakan adanya huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyah yang diwaqaf. Cara bacanya dengan panjang selama dua hingga enam harakat.

Pada ayat 41, hukum tajwid yang ada di situ diantaranya:

  1. وَاِنْ كَذَّ hukum tajwidnya ikhfa dikarenakan huruf nun sukun bertemu huruf hijaiyah kaf. Cara bacanya dengan samar serta dengung. Termasuk pula ditahan dalam pembacaannya.
  2. كَذَّبُوْكَ hukum tajwidnya mad thobii disebabkan huruf ba berharakat dhamah bertemu huruf wau sukun. Cara bacanya dipanjangkan selama dua harakat.
  3. عَمَلِيْ hukum tajwidnya mad thobii disebabkan huruf lam berharakat kasrah bertemu huruf ya sukun. Cara bacanya dengan dipanjangkan selama dua harakat.
  4. وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ hukum tajwidnya idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ‘ain. Cara bacanya dengan jelas dan tidak berdengung.
  5. َنْتُمْ hukum tajwidnya ikhfa dikarenakan huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara bacanya dengan samar dan berdengung. Juga perlu ditahan dalam membacanya.
  6. بَرِيْٓـُٔوْنَ hukum tajwidnya mad wajib muttasil dikarenakan huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya bertemu huruf hamzah dalam satu kata. Cara bacanya dengan panjang lima harakat.
  7. مِمَّاۤ اَعْمَلُ hukum tajwidnya mad jaiz munfasil dikarenakan huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya bertemu huruf hamzah di lain kata. Cara bacanya dengan panjang dua, empat atau lima harakat.
  8. مِّمَّا hukum tajwidnya idgham mislain dikarenakan hurum mim sukun bertemu huruf mim. Cara bacanya dengan masuk berdengung serta ditahan.
  9. تَعْمَلُوْنَ hukum tajwidnya mad arid lissukun dikarenakan adanya huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyah yang diwaqaf. Cara bacanya dengan panjang selama dua hingga enam harakat.

Itulah beberapa hukum bacaan pada Surat Yunus ayat 40 dan 41. Selain membahas hukum tajwid dari kedua ayat ini. Kita pun perlu untuk mengetahui arti atau terjemahan dari ayat tersebut. Artinya adalah:
untuk ayat 40:
Di antara mereka ada orang yang beriman padanya (Al-Qur’an), dan di antara mereka ada (pula) orang yang tidak beriman padanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
untuk ayat 41:
Jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), katakanlah, “Bagiku perbuatanku dan bagimu perbuatanmu. Kamu berlepas diri dari apa yang aku perbuat dan aku pun berlepas diri dari apa yang kamu perbuat.”

Demikian pembahasan kita kali ini. Moga memberi manfaat buat semuanya.

Lafadz Doa Panjang Umur Yang Bagus

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini cuaca begitu cerah. Kemarin beberapa hari hujan begitu deras mengguyur di daerahku. Konon, menurut berita dari BMKG bahwasannya kemarin memang diprediksi hujan amat deras disertai petir. Jadilah, beberapa hari harus di rumah saja dan tidak pergi kemana-mana. Padahal, hari tersebut adalah hari libur akhir pekan.

Namun, apa daya karena cuaca hujan maka tak akan mau pergi kehujanan. Badan menjadi basah kuyup. Meski pergi ke tempat wisata yang asyik saja jadinya kurang deh senangnya. Itu karena perjalanan ke sana penuh hujan yang membuat dingin sekali badan. Teman-teman pun saya yakin kalau hujan menjadikan agendanya ke luar rumah menjadi tertunda. Termasuk kalau ada undangan untuk menghadiri orang yang merayakan hari lahirnya pun kita agak timbul malas untuk ke sana.

Bukannya tidak mau datang. Akan tetapi memang kondisi cuaca menjadikan semuanya berubah. Sedikit kita ngobrol terkait hari lahir nih teman-teman. Tiap orang kan punya tanggal lahir. Setiap tahun biasanya ada saja yang mengingatkan bahwa ini lho kamu berulang tahun. Ada yang mengucapkan selamat hari lahir ada juga yang berucap selamat hari ulang tahun.

Bukan pada ucapan selamat hari ulang tahun atau hari lahir ini. Yang mau kami bahas di sini teman-teman adalah ada doa yang menjadikan kita perlu mengucapkannya pada momen seperti itu. Bukan hanya sekedar selamat berbahagia karena telah bertambah usia atau telah berulang tahun ke sekian dan sekian.

Mengucapkan doa panjang umur menjadi hal yang lebih penting menurut hemat kami. Mengapa demikian? Sebab kalau kita mengucapkan senang diberi ucapan selamat saja kita seperti belum ada permohonan kepada Allah subhanahu wa ta’ala terhadap masalah umur kita ini. Lain kalau kita mau berdoa kepada-Nya. Kita memohon dipanjangkan umur maka itu menjadi lebih berarti.

Lantas bagaimana sih lafadz doanya. Teman-teman gak usah bingung tujuh keliling. Berikut ini kami tuliskan lafadz doa memohon panjang umur. Saya pilihkan yang paling singkat doanya supaya teman-teman tidak merasa kesulitan saat menghafalkannya.

Doa Panjang Umur Yang Bagus

Latinnya :
ALLAAHUMMA INNAANAS ALUKA THUULAL ‘UMURI, BITHTHAA ‘ATI, WAKHTIM LANAA BIL A’MAALISH SHAALIHAH.
yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah :
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu umur yang panjang, umur yang selalu digunakan untuk taat kepada-Mu, dan akhirilah umur kami dengan perbuatan yang baik.

Sebetulnya juga ada sih doa panjang umur yang lebih panjang dari itu. Akan tetapi, tahu salah satu doa tersebut sudah sangat bagus. Nanti kalau ingin mencari yang lebih panjang bisa dibahas di lain kesempatan. Mengetahui satu lafadz doa tersebut lalu menghafalkannya sudah menjadi hal yang istimewa menurut saya.

Belum lagi tugas setelah sudah hafal adalah mengamalkannya. Dalam kehidupan sehari-hari saat kita sudah hafal dengan sebuah doa maka tentu akan mudah sekali dalam menghafalkannya. Utamanya kalau teringat hari lahir kita. Sangat pas kita membaca doa tersebut. Tentu saja dalam membacanya kita mesti khusyuk ya teman-teman. Sesuai adab dalam berdoa.

Sebetulnya, tidak hanya saat momen mengingati hari lahir saja doa diatas pas untuk dipanjatkan. Saat waktu yang lainnya pun akan tepat untuk kita baca. Misalnya saja di kala setelah selesai shalat wajib lima waktu kita bisa baca. Waktu setelah shalat wajib lima waktu termasuk yang mustajab untuk berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Waktu-waktu yang lainnya pun boleh juga untuk kita membaca doanya.

Arti Al-Quran Surat An-Nashr ayat 1-3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman pada kesempatan yang baik ini kita akan mempelajari arti atau terjemahan dari Surat An-Nashr ayat 1 hingga 3. Saat kita menjalankan shalat wajib atau pun shalat sunah maka salah satu surat yang dibaca adalah Surat An-Nashr. Kalau dalam shalat wajib maka di rakaat pertama dan kedua maka kita setelah membaca Surat Al-Fatihah maka diperintahkan membaca surat dari Al-Quran.

Nah, salah satu dari surat dalam Al-Quran yang kerap dibaca adalah Surat An-Nashr. Termasuk yang penting juga ternyata Surat An-Nashr ini. Di saat melaksanakan shalat berjamaah biasanya sang imam sering membaca surat-surat dari juz amma atau juz ke-30 dalam Al-Quran. Maka kita sendiri yang sering ikut shalat berjamaah sering mendengar pula bacaan dari Surat An-Nashr.

Teman-teman, meskipun kita sering mendengar dari Surat An-Nashr ini dibacakan. Bahkan kita sendiri pun sering pula membaca Surat An-Nashr ayat 1 sampai 3 juga. Akan tetapi, tidak sedikit yang mungkin belum mengetahui arti dari Surat tersebut.

Tetapi, alangkah baiknya bila kita simak dulu lafadz Surat An-Nashr berikut ini.

Nah, untuk arti dari Surat An-Nashr ayat 1-3 ini bisa kita simak di bawah ini. Silakan teman-teman menyimaknya.
ayat 1 = Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
ayat 2 = dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.
ayat 3 = maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.

Setelah kita mengetahui artinya maka sangat bermanfaat tentunya. Kami pun berharap sedikit yang kami tulis ini memberi manfaat bagi semua yang membaca.

Lafadz Doa Menyembelih Hewan Kurban

Teman-teman tentu tidak asing dengan hari raya kurban. Sering disebut juga hari raya idul adha. Tiap tahun seluruh kaum muslimin merayakannya dengan antusias. Tidak hanya umat Islam di dalam negeri saja. Akan tetapi, kaum muslimin di luar negeri atau mancanegara pun turut merayakan dengan hati yang bahagia. Memang itulah hari raya kaum muslimin. Selain hari raya idul fitri ada satu hari raya yang lainya yakni idul adha.

Satu hal yang istimewa pada hari raya idul adha ialah mengerjakan penyembelihan hewan kurban. Hewan yang disembelih yakni sapi, unta dan kambing. Hanya saja di nusantara amat jarang dijumpai hewan yang disembelih itu unta. Memang kalau hewan unta ini tidak atau sangat sulit dijumpai di seluruh wilayah nusantara. Maka tak mengherankan bila kita tidak menemukan orang yang menyembelih unta tersebut.

Lain bila kondisi itu di negera-negara timur tengah. Di sana mungkin sangat lazim orang memilih hewan kurban unta. Kembali ke situasi di negara kita. Sebelum momen idul adha itu datang. Kita sudah melihat banyak orang yang begitu sibuk dalam persiapan idul kurban. Setidaknya banyak orang yang sudah kesana kemari mencari hewan kurban berupa kambing atau sapi.

Tanya ke setiap pedagang kambing dan sapi terkait harga dari kambing dan sapi. Dari harga yang diperoleh itu kemudian menyiapkan anggaran sejumlah uang untuk membelinya. Tidak mengapa keluar uang yang penting dapat membeli sapi atau pun kambing. Untuk sapi bisa digunakan berkurban maksimal tujuh orang. Tetapi kalau kurang dari tujuh pun boleh menggunakannya untuk berkurban. Misalnya kurban sapi hanya dengan empat orang. Atau satu orang pun boleh memilih satu sapi untuk digunakan berkorban.

Tetapi berbeda ketika kita memilih kambing atau domba. Bila kita memilih kambing atau domba maka kita hanya bisa satu kambing untuk satu orang. Tidak bisa lebih dari itu. Untuk memilih hewan kurban baik itu sapi atau pun kambing sebaiknya dipilih yang terbaik. Yang paling bagus dan disarankan untuk berjenis kelamin jantan.

Kita yang sudah siap dengan hewan kurbannya perlu untuk mengetahui doa menyembelih hewan kurban. Saat hendak kita menyembelih hewan maka kita semestinya membacanya. Waktu penyembelihan kurban itu di tanggal 10 Dzulhijah dan 11, 12, serta 13 Dzulhijah. Pada tanggal 11, 12, serta 13 Dzulhijah ini dikenal sebagai hari tasyrik. Sedang pada tanggal 10 Dzulhijjah ini adalah hari H. Hari idul adha dimana shalat sunah id dilaksanakan pada waktu pagi harinya.

Kalau menyembelih hewan kurban diluar ke empat hari tersebut maka kategorinya sudah bukan berkurban lagi. Tapi sesembelihan biasa jadinya. Tetap boleh dan dagingnya halal untuk dinikmati. Namun tidak akan memperoleh pahala kurban. Tidak mendapat pahala kurban menjadi sebuah kerugian tersendiri. Sudah keluar uang banyak untuk beli hewan kurban tapi tidak dapat pahala berkurban. Maka seyogyanya menepati aturan waktu penyembelihannya.

Terkait lafadz doa menyembelih hewan kurban adalah sebagai berikut:

doa saat menyembelih hewan kurban

Bismillaahi Wallaahu Akbar
Artinya :
Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar.

Cukup singkat lafadz doanya. Saya yakin teman-teman tidak ada yang kesulitan di saat hendak menghafalkannya. Inilah bentuk kemudahan yang hendaknya kita syukuri selalu. Dengan membaca doa di atas saat menyembelih hewan kurban maka kita akan mendapatkan kesempurnaan dalam berkurban.

Bagi teman-teman yang belum melaksanakan ibadah kurban. Mungkin terkait kemampuan dan sebagainya. Bisa kita mulai menabung sedari sekarang. Sedikit demi sedikit akhirnya bisa cukup uangnya untuk berkurban. Tidak harus pada tahun ini. Bisa saja pada tahun yang akan datang. Ikhtiar kita akan berbuah sukses dengan adanya kesungguhan dan juga berdoa tentunya agar dimudahkan bisa berkurban.

Doa Untuk Pengantin Baru Yang Perlu Diketahui

Salah satu kebahagiaan dalam hidup seseorang yang dilaluinya yakni dengan menikah. Sudah sunatullah bahwa seorang laki-laki mencintai seorang wanita. Demikian juga sebaliknya. Seorang wanita menyukai laki-laki. Sesuatu yang sudah sunatullah ini agar bisa tersalurkan maka perlu ada wadahnya. Bingkai pernikahan menjadi wadahnya. Agar cinta seorang laki-laki dan seorang wanita menjadi sempurna maka mereka harus menikah.

Di dalam pernikahan, maka akan terbentuklah sebuah keluarga. Dalam keluarga itu nantinya akan terlahir anak. Maka di situlah nanti akan terwujud keluarga yang sakinah dan mendapat ridha dari Allah subhanahu wa ta’ala. Keridahaan inilah yang menjadi harapan setiap orang. Antara suami dan istri nanti terjalin kasih sayang yang terus bersemi.

Sebelum seseorang menikah maka mereka mesti mengadakan akad ijab dan qabul. Inilah yang menjadi inti dari prosesi pernikahan. Bukan kepada masalah mengenai pesta pernikahannya. Meski begitu mewah acara pestanya tetapi itu intinya bukan kepada pestanya. Meskipun mengadakan pesta pernikahan pun diperbolehkan. Setelah selesai prosesi akad pernikahan maka sudah resmilah keduanya menjadi suami dan istri.

Kita yang hadir paca acara pernikahan atau pun walimah pernikahan maka ikut pula berbahagia. Dua hati telah bersatu dalam cinta kasih yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala sekaligus juga mendapat restu dari kedua orang tua mempelai. Kebahagiaan itu tentu menjadi nilai positif bagi siapa saja yang hadir dalam acara tersebut.

Ada bacaan doa untuk pengantin baru yang tidak boleh dilupakan dalam acara tersebut. Membaca sebuah doa menjadi satu tanda kita mensyukuri nikmat-Nya sebab doa itu bagian dari ibadah. Dari doa tersebut kita pun telah membuat sebuah amal kebaikan. Kita memohon agar kedua mempelai mendapatkan kebaikan serta keberkahan di dunia ini sampai di akhirat kelak nantinya.

Mengenai lafadz doa yang kita perlu baca pada saat moment mulia tersebut yakni:

Doa Untuk Pengantin Baru Yang Perlu Diketahui

BAARAKALLAAHU LAKA WA BAARAKA ‘ALAIKA WA JAMA’A BAINAKUMA FII KHAIR.
Artinya :
Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.

Indah sekali doa tersebut. Tiap muslim sudah seharusnya mengetahuinya. Selanjutnya, tiap muslim bisa menghafalkannya. Toh, lafadz dari doa tersebut tidaklah panjang. Cukup pendek saja sehingga tidaklah perlu waktu lama agar bisa benar-benar hafal. Inilah bentuk kemudahan dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Yang terpenting selanjutnya adalah pengamalan dari doa ini. Jika sudah benar-benar hafal maka mesti diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pastinya itu diamalkan ketika kita menghadiri acara pernikahan seseorang. Baik itu keluarga, saudara, rekan kerja, tetangga, dan yang lainnya.

Setiap pasangan pengantin baru tentu membutuhkan doa dari banyak orang. Doa tersebut melengkapi kebahagian keduanya. Ada pula ucapan seperti selamat menempuh hidup baru, selamat menikah, selamat membangun bahtera rumah tangga, smoga selalu diliputi dengan kebahagiaan, selamat atas hari bahagianya, dan lain-lain. Mengenai ucapan tersebut tentu tidaklah dilarang untuk disampaikan.

Akan tetapi, membaca doa lebih penting dari ucapan-ucapan tersebut. Sebab doa akan bermanfaat bagi manusia. Permohonan langsung kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam bentuk doa ini tentu akan sangat memberi manfaat bagi pengantin. Kita semua tahu, bahwasannya pengantin baru akan menempuh kehidupan yang baru. Di kehidupan barunya ini tidak jarang muncul berbagai tantangan. Semua itu membutuhkan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan berdoa inilah kita akan memperoleh pertolongan-Nya. Amiin.

Inilah Hukum Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 32

Assalamualaikum wr.wb. Kabar baik teman-teman semuanya? Ini ada sesuatu yang perlu untuk kita bahas di hari ini. Kita mau membahas mengenai hukum tajwid dari ayat Al-Quran. Tepatnya membahas hukum tajwid Surat Al-Maidah ayat 32. Yuk langsung saja kita simak.

Setelah teman-teman melihat ayat di atas, tentu kalian akan bertanya-tanya mengenai angka-angka di bawah ayat tersebut. Angka-angka tersebut menunjukkan hukum tajwid Surat Al-Maidah ayat 32. Baiklah teman-teman, langsung disimak saja selengkapnya di bawah ini.
Nomor 1 menunjukkan hukum idzhar dan cara membacanya secara jelas. Huruf nun sukun bertemu hamzah.
Nomor 2 menunjukkan hukum qalqalah sughra dan cara membacanya dengan huruf jim dipantulkan.
Nomor 3 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf dzal berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 4 menunjukkan hukum qalqalah sughra dan cara membacanya dengan huruf ba dipantulkan.
Nomor 5 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf lam berharakat fathah tegak. Membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 6 menunjukkan hukum mad jaiz munfasil dikarenakan mad thabii bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya dipanjangkan 2,4,5 harakat.
Nomor 7 menunjukkan hukum mad wajib muttashil disebabkan mad thabii bertemu hamzah dalam satu kata. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
Nomor 8 menunjukkan hukum mad shilah qashirah sebab huruf ha yang berfungsi sebagai kata ganti bertemu huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 9 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar.
Nomor 10 menunjukkan hukum iqlab karena huruf sin berharakat fathah tanwin bertemu huruf ba. Cara membacanya tanwin berubah menjadi mim.
Nomor 11 menunjukkan hukum idzhar dan cara membacanya secara jelas. Huruf sin berharakat kasrah tanwin bertemu hamzah.
Nomor 12 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar.
Nomor 13 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 14 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif. Membacanya panjang 2 harakat. Selain itu ada hukum ghunnah di sini. Disebabkan nun berharakat tasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan.
Nomor 15 menunjukkan hukum idzhar dan cara membacanya secara jelas. Huruf nun sukun bertemu hamzah.
Nomor 16 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 17 menunjukkan hukum mad jaiz munfasil dikarenakan mad thabii bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya dipanjangkan 2,4,5 harakat.
Nomor 18 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif. Membacanya panjang 2 harakat. Selain itu ada hukum ghunnah di sini. Disebabkan nun berharakat tasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan.
Nomor 19 menunjukkan hukum qalqalah sughra dan cara membacanya dengan huruf dal dipantulkan.
Nomor 20 menunjukkan hukum mad wajib muttashil disebabkan mad thabii bertemu hamzah dalam satu kata. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
Nomor 21 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 22 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah tegak. Membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 23 menunjukkan hukum ghunnah disebabkan nun berharakat tasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan.
Nomor 24 menunjukkan hukum idgham bighunnah disebabkan huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu dengan huruf mim bertasydid. Cara membacanya dengan masuk ke huruf mim dan berdengung.
Nomor 25 menunjukkan hukum ikhfa syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ba. Cara membacanya samar serta berdengung dan ditahan.
Nomor 26 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf dzal berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 27 menunjukkan hukum mad arid lissukun dikarenakan mad thabii bertemu huruf yang diwaqaf dan cara membacanya panjang 2 hingga 6 harakat.

Nah, itulah hukum tajwid Surat al-Maidah ayat 32. Begitu lengkap uraiannya. Saya yakin ini akan sedikit banyak membantu teman-teman dalam memahani hukum tajwid. Khususnya pada ayat 32 tersebut. Sampai di sini bila ada kurang lebihnya kami mohon maaf. Sampai berjumpa kembali pada pertemuan yang akan datang dalam pembahasan yang lainnya.