Analisa Hukum Bacaan Surat Al-Qasas Ayat 85

Hampir tiap hari kita membaca buku. Tidak lupa kita membaca kitab suci Al-Quran yang mulia. Sebab dengan membacanya kita menjadi orang yang amat beruntung. Baik itu untuk sekarang ini di dunia. Maupun untuk nanti ketika di akhirat kelak. Sebelum baca ayat Quran maka kita mesti pelajari hukum bacaannya.

Salah satu yang kita lakukan yakni kita baca analisa hukum bacaan Surat Al-Qasas ayat 85. Ini memang hal yang tidak sulit untuk dilakukan. Asalkan kita memang berniat betul. Meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan hal tersebut. Meskipun juga gak banyak pula waktu yang kita butuhkan.

Teman-teman pembaca yang budiman. Mari kita terjung langsung menguraikan hukum tajwid atau bacaanya berikut ini.

Selanjutnya, mari kita membaca penjelasan analisanya berikut:
Nomor 1 menunjukkan hukum ghunnah disebabkan nun berharakat tasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan.
Nomor 2 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu huruf ya sukun. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 3 menunjukkan hukum mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 4 menunjukkan hukum mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 5 menunjukkan hukum mad wajib muttashil disebabkan mad thabii bertemu hamzah dalam satu kata. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
Nomor 6 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf lam berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 7 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar mirip dengan suara “NG”. Ditahan juga selama 3 harakat.
Nomor 8 menunjukkan hukum mad jaiz munfasil dikarenakan mad thabii bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya dipanjangkan 2,4,5 harakat.
Nomor 9 menunjukkan hukum mad wajib muttashil disebabkan mad thabii bertemu hamzah dalam satu kata. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
Nomor 10 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf dal berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 11 menunjukkan hukum idzhar dan cara membacanya secara jelas. Huruf nun sukun bertemu huruf ha.
Nomor 12 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf fa berharakat kasrah dan disertai dengan huruf ya sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 13 menunjukkan hukum idgham bighunnah disebabkan huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu dengan huruf mim bertasydid. Cara membacanya dengan masuk ke huruf wau dan berdengung.
Nomor 14 menunjukkan hukum mad arid lissukun dikarenakan mad thabii bertemu huruf yang diwaqaf dan cara membacanya panjang 2 hingga 6 harakat.

Begitulah hasil analisanya. Sudi kiranya teman-teman meluangkan waktu mendalaminya. Termasuk yang terpenting ialah mempraktekkannya. Atau mengamalkannya.

Kumpulan Hukum Tajwid Surat An-Nisa Ayat 59

Tidak salah bila kita belajar kumpulan hukum tajwid Surat An-Nisa ayat 59. Pagi di hari libur ini memang amat tepat kita gunakan untuk belajar. Waktu yang luang ini sangat berharga lho. Bayangkan selama sepekan terakhir saat kita di tempat kerja. Sudah sibuk dengan ragam kegiatan kantor yang tidak pernah berhenti. Pekerjaan selalu datang silih berganti.

Setelah kita punya waktu dan isi dengan hal yang positif. Nanti kita tinggal memetik hasilnya. Akan banyak manfaat yang menyenangkan di hati. Kita bisa baca ayat Al-Quran secara tartil itu lebih dari kita mendapatkan rezeki berupa uang. Karena balasan dari amalan kebaikan itu berupa kebaikan yang banyak pula.

Mari teman-teman kita belajar langsung mengenai hukum tajwidnya. Tidak lupa untuk menyiapkan bolpen dan buku tulis untuk sekedar corat coret misalnya diperlukan. Selamat belajar ya.

Jangan lupa pula untuk membaca penjelasannya berikut:
Nomor 1 menunjukkan hukum mad jaiz munfasil dikarenakan mad thabii bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya dipanjangkan 2,4,5 harakat.
Nomor 2 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu huruf ya sukun. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 3 menunjukkan hukum mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 4 menunjukkan hukum mad jaiz munfasil dikarenakan mad thabii bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya dipanjangkan 2,4,5 harakat.
Nomor 5 menunjukkan hukum tahkim karena sebelum lafadz Allah adalah huruf hijaiyah ‘ain berharakat dhamah.
Nomor 6 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf sin berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 7 menunjukkan hukum idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra. Cara membacanya dengan jelas.
Nomor 8 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar mirip dengan suara “NG”. Ditahan juga selama 3 harakat.
Nomor 9 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar.
Nomor 10 menunjukkan hukum idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
Nomor 11 menunjukkan hukum mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 12 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf hamzah berharakat kasrah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar.
Nomor 13 menunjukkan hukum tahkim karena sebelum lafadz Allah adalah huruf hijaiyah lam berharakat fathah.
Nomor 14 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar mirip dengan suara “NG”. Ditahan juga selama 3 harakat.
Nomor 15 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 16 menunjukkan hukum mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 17 menunjukkan hukum mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 18 menunjukkan hukum mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 19 menunjukkan hukum idgham bighunnah disebabkan huruf ra berharakat dhamah tanwin bertemu dengan huruf wau tasydid. Cara membacanya dengan masuk ke huruf wau dan berdengung.
Nomor 20 menunjukkan hukum mad ‘iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

Demikianlah hasil analisis tajwidnya. Jika terdapat kurang lebihnya kami memohon maaf. Harapan kami, segala yang kami tulis ini bisa memberi manfaat buat seluruh pembaca yang berbahagia di mana saja.

Inilah Kumpulan Hukum Tajwid Surat At-Taubah Ayat 105

Belajar lagi dan terus belajar. Ini merupakan budaya yang sudah semestinya kita lakukan. Tidak terbatas pada usia maupun waktu tertentu. Seluruh aktivitas kehidupan kita mesti dilakukan tanpa meninggalkan belajar. Sebab belajar akan meningkatkan ilmu dan kapasitas kita.

Tidak terkecuali dengan belajar terkait hukum agama Islam. Memang banyak sekali ilmu mengenai agama Islam ini. Satu yang begitu penting adalah mengenal hukum tajwid. Ini berkait erat dengan bagaimana cara membaca Al-Quran yang benar. Supaya bacaan Al-Quran kita benar dan tartil (istilah bacaan yang tepat dan baik).

Membahas analisis hukum tajwid Surat At-Taubah ayat 105 salah satu yang jadi prioritas. Sebagian waktu di hari ini alangkah baiknya kita gunakan membaca Al-Quran. Namun, sebelumnya kita mesti mengetahui analisis tajwidnya terlebih dahulu. Supaya apa? Agar kita bisa tartil dalam bacaanya.

Oke, teman-teman kami ajak langsung melihat analisisnya ya. Silakan menyimaknya dengan perlahan supaya bisa lebih paham.

tajwid surat at-taubah ayat 105

Jangan lupa pula untuk membaca penjelasannya berikut:
Nomor 1 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf lam berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 2 menunjukkan hukum tahkim karena sebelum lafadz Allah adalah huruf hijaiyah ra berharakat fathah. Cara bacanya dengan tebal.
Nomor 3 menunjukkan hukum idzhar syawafi dan cara membacanya secara jelas. Ini karena furuf mim sukun bertemu huruf wau.
Nomor 4 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf sin berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 5 menunjukkan hukum mad shilah qasirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah yaitu huruf wau. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 6 menunjukkan hukum alif lam qamariyah sebab huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
Nomor 7 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 8 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf lam berharakat fathah berdiri. Sesudahnya tidak bertemu huruf hamzah dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 9 menunjukkan hukum mad lin sebab huruf ya sukun didahului huruf hijaiyah berharakat fathah. Dalam hal ini didahului huruf ghain. Cara bacanya panjang 2 harakat.
Nomor 10 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf ha berharakat fathah. Sesudahnya tidak bertemu huruf hamzah dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 11 menunjukkan hukum ikhfa syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ba. Dibaca secara samar serta berdengung dan ditahan.
Nomor 12 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dan ditahan selama 3 harakat.
Nomor 13 menunjukkan hukum mad arid lissukun dikarenakan mad thabii bertemu huruf yang diwaqaf dan cara membacanya panjang 2 hingga 6 harakat.

Itulah hasil analisis tajwidnya. Ada kurang lebihnya kami memohon maaf. Mudah-mudahan, apa yang kami tulis ini memberikan banyak manfaat untuk seluruhnya saja.

Kumpulan Hukum Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 13

Ada saja kegiatan yang kita kerjakan hari ini. Dari membersihkan rumah yang selama sepekan kita sudah gak sempat. Karena sibuknya aktivitas pekerjaan dan urusan lainnya. Wajarlah karena kami seorang karyawan. Mesti harus berangkat pagi dan pulang sore. Terkadang malah petang baru sampe di rumah.

Rutinitas yang dilakukan setiap hari. Demi sebuah pekerjaan hal itu dilakukan guna mendapatkan pendapatan sehingga bisa menafkahi seluruh anggota keluarga. Kegiatan selain bersih-bersih rumah tentu ada juga yang lainnya. Yang tidak pernah untuk ditinggalkan adalah mengaji. Seperti pada kali sore hari ini akan mengkaji ayat-ayat Al-Quran.

Terkhusus mengenai analisa hukum tajwid Surat Al-Hujurat ayat 13. Kami memilih ayat ini karena dalam menganalisis tajwid mesti harus se ayat terlebih dahulu. Fokus pada sebuah ayat agar benar-benar menguasai tajwidnya. Sampai akhirnya bisa membacanya secara tartil. Ini tujuan akhir dari pembelajaran tersebut.

Teman-teman pembaca blog rahma yang berbahagia. Saya ajak langsung untuk menyimak ulasan tajwid dari ayat 13 Surat Al-Hujurat.

Silakan pula membaca penjelasannya berikut:
Nomor 1 menunjukkan hukum mad jaiz munfasil dikarenakan mad thabii bertemu hamzah di lain kata. Cara membacanya dipanjangkan 2,4,5 harakat.
Nomor 2 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah dan disertai dengan huruf alif. Cara membacanya panjang 2 harakat. Di sini juga dibaca ghunnah karena nun berharakat tasydid.
Nomor 3 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah dan disertai dengan huruf alif. Cara membacanya panjang 2 harakat. Hukumnya juga ghunnah karena ada tasydidnya.
Nomor 4 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 5 menunjukkan hukum idgham mimi karena ada mim sukun bertemu huruf mim berharakat kasrah. Cara bacanya dengan dengung dan ditahan 3 harakat.
Nomor 6 menunjukkan hukum idgham bighunnah disebabkan huruf ra berharakat kasrah tanwin bertemu dengan huruf wau tasydid. Cara membacanya dengan masuk ke huruf wau dan berdengung.
Nomor 7 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf tsa. Cara membacanya samar.
Nomor 8 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf nun berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 9 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf ‘ain berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 10 menunjukkan hukum idgham bighunnah disebabkan huruf ba berharakat fathah tanwin bertemu dengan huruf wau tasydid. Cara membacanya dengan masuk ke huruf wau dan berdengung.
Nomor 11 menunjukkan hukum mad wajib muttashil disebabkan mad thabii bertemu hamzah dalam satu kata. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
Nomor 12 menunjukkan hukum mad thabii karena huruf fa berharakat dhamah dan disertai dengan huruf wau sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 13 menunjukkan hukum ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf dal. Cara membacanya samar.
Nomor 14 menunjukkan hukum tahkim karena sebelum lafadz Allah adalah huruf hijaiyah dal berharakat fathah.
Nomor 15 menunjukkan hukum tahkim karena sebelum lafadz Allah adalah huruf hijaiyah nun berharakat fathah.
Nomor 16 menunjukkan hukum idzhar dan cara membacanya secara jelas. Huruf mim berharakat dhamah tanwin bertemu kha.
Nomor 17 menunjukkan hukum mad arid lissukun dikarenakan mad thabii bertemu huruf yang diwaqaf dan cara membacanya panjang 2 hingga 6 harakat.

Demikian teman-teman penjelasannya. Mudah-mudahan memberikan banyak manfaat ya.

Menyimak Hukum Tajwid Surat Ali-Imran ayat 190 dan 191

Siap untuk belajar menjadi lebih baik. Itu sebuah pernyataan yang mulia bagi kita semua. Tiap orang ingin lebih baik dalam hidupnya. Apa pun bidang kehidupan itu. Entah itu sebuah kondisi keuangan, kesehatan, nama baik, dan lain sebagainnya. Ilmu agama pun ingin bertambah baik. Tidak terkecuali pada kemampuan menganalisis hukum tajwid sebuah ayat Al-Quran.

Tidak terkecuali juga pada kemampuan hukum tajwid Surat Ali-Imran ayat 190-191. Mengenai ilmu tajwid ini berkait langsung kepada bagaimana cara membaca ayat Al-Quran secara tartil atau tepat. Siapa saja seorang muslim yang ingin membaca ayat-ayat suci Al-Quran maka mestilah memahami ilmu tajwid.

Teman-teman yang berbahagia. Pada siang menjelang sore hari ini kami mau berbagi sedikit terkait hukum tajwid. Khususnya pada ayat 190 dan 191 ini. Mari kita langsung menyimaknya.

Keterangan lengkapnya:
Nomor 1 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Sedangkan tentang cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 2 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak. Mengenai tata cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 3 menunjukkan mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Panjang 2 harakat dalam membacanya.
Nomor 4 menunjukkan alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun).
Nomor 5 menunjukkan mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 6 menunjukkan qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Mengenai membacanya dipantulkan lebih tebal.
Nomor 7 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu huruf bersukun, waqaf, dan tasydid. Juga tidak bertemu huruf hamzah. Lalu untuk cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 8 menunjukkan tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya secara tebal.
Nomor 9 menunjukkan idgham bighunnah karena huruf mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
Nomor 10 menunjukkan idgham bighunnah karena huruf dal berharakat fathah tanwin kemudian bertemu huruf wau. Cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat
Nomor 11 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Mengenai membacanya dipanjangkan 2 harakat.
Nomor 12 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 13 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu huruf yang diwaqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Sedangkan tentang cara membacanya dipanjangkan selama 2 harakat.
Nomor 14 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 15 menunjukkan qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
Nomor 16 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 17 menunjukkan qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba disukun dan posisinya di tengah kalimat. Terkait cara membacanya dipantulkan secara ringan.
Nomor 18 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, huruf yang waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 19 menunjukkan mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Demikian lah analisa hukum tajwid dari Surat Ali Imran ayat 190 dan 191. Bila sudah membaca analisisnya maka kita akan menjadi semakin paham. Kita akan menjadi orang yang siap untuk membaca ayat tersebut secara tartil. Inilah yang kita perlukan ketika hendak membaca ayat Al-Quran.

Doa Orang Yang Sedang Mengalami Kesulitan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Membicarakan masalah kesulitan memang tidaklah menarik. Karena kesulitan itu sendiri ingin dihindarkan dari kehidupan manusia. Kita tidak ingin kesulitan menerpa kehidupan. Tetapi memang hidup seseorang tidaklah sepi dari yang namanya kesulitan. Ibarat sebuah roda memang kadang ada di bawah dan kadang pula ada di atas. Terkadang manusia mendapatkan kemudahan. Tetapi suatu ketika pernah pula mengalami kesulitan.

Inilah yang namanya kehidupan. Meskipun demikian tentu setiap orang ingin agar hidupnya tidak diwarnai dengan kesulitan selalu. Bila mana ada sebuah kesulitan yang menimpa maka ingin segera hilang kesulitan tersebut. Dalam hal ini, doa memegang peranan yang penting sekali. Sebab dengan berdoa itu kita memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Nah, mengenai lafadz doa orang yang mengalami kesulitan perlu kita pelajari. Selanjutnya tentu harus tahu bagaimana lafadz doanya? Inilah yang perlu dicari jawabannya. Teman-teman bisa menyimak berikut ini. Lengkap pula dengan latin maupun artinya juga lho.

latinnya:
ALLAAHUMMA SAHLA ILLAA MAA JA’ALTAHU SAHLAA WA ANTA TAJ ‘ALUL HAZNA IDZAA SYI’TA SAHLAA.
Artinya :
“Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.”

Lafadz doa tersebut tidaklah terlalu panjang. Dalam upaya untuk menghafalkannya tidaklah terlalu sulit. Sumber doa ini dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Sekarang, setelah mengetahui doanya tinggal bagaimana pengamalannya.

Terkait pengamalan sebuah doa sebetulnya tidaklah sulit. Tetapi memang perlu hafal terlebih dahulu untuk mengamalkannya. Bila sudah hafal maka untuk mengamalkannya tidaklah ada kesulitan sama sekali. Di saat ada kesulitan maka kita bisa membaca doa tersebut.

Dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala semoga kesulitan yang menimpa dapat segera terangkat dan teratasi. Solusi-solusi atas sebuah persoalan akan muncul dan dihadirkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Mudah-mudahan tulisan singkat ini bermanfaat.

Menyimak Analisis Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 159

Belajar mengenai analisis hukum tajwid dari Al-Quran Surat Ali Imran ayat 159 memang tidak boleh kita tinggalkan. Aktivitas membaca hasil kajian analisis tajwid sudah termasuk proses belajar yang bagus. Hasilnya akan segera kita rasakan. Khususnya ketika kita membaca ayat tersebut.

Langsung saja teman-teman semua. Kita ulas analisa hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 159 di blog ini. Kami sebagai admin memang sudah beberapa bulan tidak update artikel. Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini. Bukan karena malas menulis dan menuangkan ide atau gagasan. Namun dikarenakan begitu sibuknya aktivitas dari pekerjaan dan harian.

Alhamdulillah, kami akan mulai menulis lagi. Mudah-mudahan ke depan kami pun selalu diberi kemudahan untuk menulis di blog. Selamat menyimak analisa tajwidnya teman-teman.

hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 159

Setelah teman-teman menyimak ayatnya di atas, silakan membaca penjelasannya di bawah ini.
Nomor 1 menunjukkan mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 2 menunjukkan idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Meski ada pula yang berpendapat bahwa cara menahannnya cukup 2 harakat.
Nomor 3 menunjukkan ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
Nomor 4 menunjukkan idzhar sebab huruf zha berharakat fathah tanwin bertemu huruf ghain. Dibaca jelas, tidak berdengung sama sekali.
Nomor 5 menunjukkan mad asli atau mad thabi’i karena huruf dad berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 6 menunjukkan mad layin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ha’ berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Nomor 7 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak dan tidak berdengung sama sekali.
Nomor 8 menunjukkan mad asli atau mad thobi’i karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Nomor 9 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf fa. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Nomor 10 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ra. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Nomor 11 menunjukkan mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
Nomor 12 menunjukkan idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ta. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Nomor 13 menunjukkan tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
Nomor 14 menunjukkan ghunah cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
Nomor 15 menunjukkan tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
Nomor 16 menunjukkan mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Setelah membaca analisis dan juga penjelasannya. Maka kita akan semakin paham tentang hukum tajwidnya.

Ini Lho Kegiatan Pagi Hari Yang Bisa Turunkan Berat Badan

Punya berat badan yang berlebih menjadikan kita agak kurang gitu. Setidaknya banyak orang yang ingin berusaha menurunkan berat badannya. Ada teman-teman yang hanya untuk bisa menurunkan berat badannya maka ia harus merubah gaya hidup, pola makan harian, hingga mesti sering berolah raga tiap hari. Meski bersusah payah tetap saja dijalaninya agar apa yang diinginkan bisa tercapai dengan baik.

Membangun kebiasaan memang kadang tidak mudah. Untuk menjadi kebiasaan maka perlu yang namanya dipaksakan dulu. Itu untuk pertama kalinya. Sedangkan kalau sudah beberapa kali maka akhirnya menjadi lebih ringan untuk dilakukan. Jadilah nanti sebuah kebiasaan baru yang dimiliki. Tinggal menjaga agar kebiasaan tersebut sering dikerjakan saja.

Pada tema kali yang akan dibahas ialah bagaimana menurunkan berat badan. Ternyata kalau kita punya beberapa kebiasaan di bawah ini maka akan membantu upaya turunkan berat badan. Silakan teman-teman menyimak kebiasaan berikut.

  1. Minum air seperlunya
    Maksud seperlunya di sini ialah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tidak terlalu banyak minum. Juga tidak kurang minum. Tubuh sangat membutuhkan cairan. Maka jangan sampai kita kurang minum dalam keseharian kita. Tiap pagi kita mesti minum.
  2. Suka berjemur di pagi hari
    Sinar matahari pagi sangatlah penting untuk kita. Saat sudah bersinar matahari itu maka langsung saja kita berjemur. Dengan begitu kita akan mendapatkan paparan sinar matahari. Lakukan berjemur ini tidak hanya sekali atau dua kali saja. Lebih baik dikerjakan secara rutin. Dengan berjemur sinar matahari maka metabolisme tubuh akan semakin lancar.
  3. Lakukan olah raga di pagi hari
    kalau mau olah raga maka lebih baik kita pilih di pagi hari. Ini sangatlah baik. Bisa kita pilih berbagai jenis olah raga di waktu pagi itu. Misalnya lari atau pun bersepeda.
  4. Mandi
    Pastikan tiap pagi kita mandi. Lebih baik bila kita mandi dengan air dingin saja.

Itulah beberapa tips penting hari ini. Semoga teman-teman sukses dalam menurunkan berat badannya.

Kumpulan Hukum Tajwid Surat Yunus Ayat 40-41

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman. Ketika kita hendak membaca ayat-ayat suci Al-Quran kita mesti memperhatikan yang namanya hukum tajwid. Di dalam Al-Quran kita menemukan banyak sekali hukum tajwid. Siapa saja yang membaca ayat-ayat Al-Quran tentu akan menemukan hukum tajwid.

Sebagaimana di berbagai ayat Al-Quran, terdapat pula berbagai hukum tajwid Surat Yunus ayat 40-41. Maksudnya, di sana kita akan ketemukan berbegai hukum di dua ayat tersebut. Mengapa pada kali ini kita langsung membahas ayat tersebut? Sebab ayat ini begitu banyak dibahas. Di dalam ayat tersebut juga sering diulas dalam berbagai pengajian.

Penulis pada kali ini berkeinginan untuk mengulas dari sisi hukum tajwidnya. Ini menjadi penting karena teman-teman akan terbantu ketika membaca ayat tersebut. Kalau kita tidak tahu mengenai hukum tajwid maka akan kesulitan membaca sebuah ayat dengan benar. Maka di sore ini, kami mengajak teman-teman mengetahui aneka hukum tajwid pada ayat 40 dan 41 Surat Yunus tersebut.

Pada ayat 40, hukum tajwid yang ada di situ diantaranya:

  1. مِنْهُمْ hukum tajwidnya idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Cara bacanya dengan jelas dan tidak berdengung.
  2. وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ hukum tajwidnya idgham mislain dikarenakan hurum mim sukun bertemu huruf mim. Cara bacanya dengan masuk berdengung serta ditahan.
  3. مَّنْ لَّا hukum tajwidnya idgham bilagunnah disebabkan huruf nun sukun bertemu huruf lam. Cara bacanya melebur dan bunyi nun hilang.
  4. بِالْمُفْسِدِيْنَ hukum tajwidnya mad arid lissukun dikarenakan adanya huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyah yang diwaqaf. Cara bacanya dengan panjang selama dua hingga enam harakat.

Pada ayat 41, hukum tajwid yang ada di situ diantaranya:

  1. وَاِنْ كَذَّ hukum tajwidnya ikhfa dikarenakan huruf nun sukun bertemu huruf hijaiyah kaf. Cara bacanya dengan samar serta dengung. Termasuk pula ditahan dalam pembacaannya.
  2. كَذَّبُوْكَ hukum tajwidnya mad thobii disebabkan huruf ba berharakat dhamah bertemu huruf wau sukun. Cara bacanya dipanjangkan selama dua harakat.
  3. عَمَلِيْ hukum tajwidnya mad thobii disebabkan huruf lam berharakat kasrah bertemu huruf ya sukun. Cara bacanya dengan dipanjangkan selama dua harakat.
  4. وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ hukum tajwidnya idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ‘ain. Cara bacanya dengan jelas dan tidak berdengung.
  5. َنْتُمْ hukum tajwidnya ikhfa dikarenakan huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara bacanya dengan samar dan berdengung. Juga perlu ditahan dalam membacanya.
  6. بَرِيْٓـُٔوْنَ hukum tajwidnya mad wajib muttasil dikarenakan huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya bertemu huruf hamzah dalam satu kata. Cara bacanya dengan panjang lima harakat.
  7. مِمَّاۤ اَعْمَلُ hukum tajwidnya mad jaiz munfasil dikarenakan huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya bertemu huruf hamzah di lain kata. Cara bacanya dengan panjang dua, empat atau lima harakat.
  8. مِّمَّا hukum tajwidnya idgham mislain dikarenakan hurum mim sukun bertemu huruf mim. Cara bacanya dengan masuk berdengung serta ditahan.
  9. تَعْمَلُوْنَ hukum tajwidnya mad arid lissukun dikarenakan adanya huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyah yang diwaqaf. Cara bacanya dengan panjang selama dua hingga enam harakat.

Itulah beberapa hukum bacaan pada Surat Yunus ayat 40 dan 41. Selain membahas hukum tajwid dari kedua ayat ini. Kita pun perlu untuk mengetahui arti atau terjemahan dari ayat tersebut. Artinya adalah:
untuk ayat 40:
Di antara mereka ada orang yang beriman padanya (Al-Qur’an), dan di antara mereka ada (pula) orang yang tidak beriman padanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
untuk ayat 41:
Jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), katakanlah, “Bagiku perbuatanku dan bagimu perbuatanmu. Kamu berlepas diri dari apa yang aku perbuat dan aku pun berlepas diri dari apa yang kamu perbuat.”

Demikian pembahasan kita kali ini. Moga memberi manfaat buat semuanya.

Lafadz Doa Panjang Umur Yang Bagus

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini cuaca begitu cerah. Kemarin beberapa hari hujan begitu deras mengguyur di daerahku. Konon, menurut berita dari BMKG bahwasannya kemarin memang diprediksi hujan amat deras disertai petir. Jadilah, beberapa hari harus di rumah saja dan tidak pergi kemana-mana. Padahal, hari tersebut adalah hari libur akhir pekan.

Namun, apa daya karena cuaca hujan maka tak akan mau pergi kehujanan. Badan menjadi basah kuyup. Meski pergi ke tempat wisata yang asyik saja jadinya kurang deh senangnya. Itu karena perjalanan ke sana penuh hujan yang membuat dingin sekali badan. Teman-teman pun saya yakin kalau hujan menjadikan agendanya ke luar rumah menjadi tertunda. Termasuk kalau ada undangan untuk menghadiri orang yang merayakan hari lahirnya pun kita agak timbul malas untuk ke sana.

Bukannya tidak mau datang. Akan tetapi memang kondisi cuaca menjadikan semuanya berubah. Sedikit kita ngobrol terkait hari lahir nih teman-teman. Tiap orang kan punya tanggal lahir. Setiap tahun biasanya ada saja yang mengingatkan bahwa ini lho kamu berulang tahun. Ada yang mengucapkan selamat hari lahir ada juga yang berucap selamat hari ulang tahun.

Bukan pada ucapan selamat hari ulang tahun atau hari lahir ini. Yang mau kami bahas di sini teman-teman adalah ada doa yang menjadikan kita perlu mengucapkannya pada momen seperti itu. Bukan hanya sekedar selamat berbahagia karena telah bertambah usia atau telah berulang tahun ke sekian dan sekian.

Mengucapkan doa panjang umur menjadi hal yang lebih penting menurut hemat kami. Mengapa demikian? Sebab kalau kita mengucapkan senang diberi ucapan selamat saja kita seperti belum ada permohonan kepada Allah subhanahu wa ta’ala terhadap masalah umur kita ini. Lain kalau kita mau berdoa kepada-Nya. Kita memohon dipanjangkan umur maka itu menjadi lebih berarti.

Lantas bagaimana sih lafadz doanya. Teman-teman gak usah bingung tujuh keliling. Berikut ini kami tuliskan lafadz doa memohon panjang umur. Saya pilihkan yang paling singkat doanya supaya teman-teman tidak merasa kesulitan saat menghafalkannya.

Doa Panjang Umur Yang Bagus

Latinnya :
ALLAAHUMMA INNAANAS ALUKA THUULAL ‘UMURI, BITHTHAA ‘ATI, WAKHTIM LANAA BIL A’MAALISH SHAALIHAH.
yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah :
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu umur yang panjang, umur yang selalu digunakan untuk taat kepada-Mu, dan akhirilah umur kami dengan perbuatan yang baik.

Sebetulnya juga ada sih doa panjang umur yang lebih panjang dari itu. Akan tetapi, tahu salah satu doa tersebut sudah sangat bagus. Nanti kalau ingin mencari yang lebih panjang bisa dibahas di lain kesempatan. Mengetahui satu lafadz doa tersebut lalu menghafalkannya sudah menjadi hal yang istimewa menurut saya.

Belum lagi tugas setelah sudah hafal adalah mengamalkannya. Dalam kehidupan sehari-hari saat kita sudah hafal dengan sebuah doa maka tentu akan mudah sekali dalam menghafalkannya. Utamanya kalau teringat hari lahir kita. Sangat pas kita membaca doa tersebut. Tentu saja dalam membacanya kita mesti khusyuk ya teman-teman. Sesuai adab dalam berdoa.

Sebetulnya, tidak hanya saat momen mengingati hari lahir saja doa diatas pas untuk dipanjatkan. Saat waktu yang lainnya pun akan tepat untuk kita baca. Misalnya saja di kala setelah selesai shalat wajib lima waktu kita bisa baca. Waktu setelah shalat wajib lima waktu termasuk yang mustajab untuk berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Waktu-waktu yang lainnya pun boleh juga untuk kita membaca doanya.