
Surat Al-Qari’ah merupakan surat ke-101 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 11 ayat. Surat ini termasuk dalam kategori surat Makkiyah. Dalam membaca Al-Qur’an, sangat penting untuk memperhatikan hukum tajwid agar bacaan menjadi benar dan sesuai dengan kaidah.
Seperti pada hukum tajwid Surat Al-Qariah ini. Tiap hari atau setidaknya dalam sepekan mungkin kita membaca surat tersebut. Terutama ketika kita menjalankan ibadah shalat. Baik itu shalat wajib lima waktu maupun shalat sunah. Setelah membaca Surat Al-Fatihah maka langsung membaca diantaranya surat Al-Qariah ini.
Teman-teman. Untuk menambah ilmu kita tentang Al-Quran. Khususnya pada surat tersebut. Mari kita simak hukum tajwidnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hukum tajwid dalam surat Al-Qari’ah.
Ayat 1:
الْقَارِعَةُ
Alif Lam Syamsiyyah (الْقَارِعَةُ): Huruf “lam” tidak dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “qaf” yang merupakan huruf syamsiyyah. Huruf syamsiyyah menyebabkan “lam” menjadi idgham atau melebur ke dalam huruf berikutnya.
Mad Thabi’i (الْقَارِعَةُ): Huruf “alif” setelah “qaf” dibaca panjang dua harakat.
Ayat 2:
مَا الْقَارِعَةُ
Mad Thabi’i (مَا): Huruf “alif” dibaca panjang dua harakat.
Alif Lam Syamsiyyah (الْقَارِعَةُ): Sama seperti pada ayat pertama, “lam” tidak dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “qaf”.
Ayat 3:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ
Mad Thabi’i (وَمَا): Huruf “alif” dibaca panjang dua harakat.
Mad Thabi’i (أَدْرَاكَ): Huruf “alif” setelah “ra” dibaca panjang dua harakat.
Alif Lam Syamsiyyah (الْقَارِعَةُ): Sama seperti pada ayat sebelumnya, “lam” tidak dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “qaf”.
Ayat 4:
يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ
Idgham Bilaghunnah (يَوْمَ يَكُونُ): Huruf “nun” diikuti oleh “ya” sehingga terjadi idgham bilaghunnah, yaitu melebur tanpa dengung.
Alif Lam Syamsiyyah (النَّاسُ): “Lam” tidak dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “nun”.
Alif Lam Qamariyyah (كَالْفَرَاشِ): “Lam” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “fa”, yang merupakan huruf qamariyyah.
Alif Lam Qamariyyah (الْمَبْثُوثِ): “Lam” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “mim”.
Ayat 5:
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ
Alif Lam Qamariyyah (الْجِبَالُ): “Lam” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “jim”.
Alif Lam Qamariyyah (الْعِهْنِ): “Lam” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “ain”.
Alif Lam Qamariyyah (الْمَنفُوشِ): “Lam” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “mim”.
Ayat 6:
فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
Ghunnah Musyaddadah (فَأَمَّا): Huruf “mim” yang bertasydid dibaca dengan dengung.
Idgham Ma’al Ghunnah (مَن ثَقُلَتْ): “Nun sukun” bertemu dengan huruf “tsa” menyebabkan idgham dengan dengung.
Ayat 7:
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ
Iqlab (فَهُوَ فِي): Tidak ada hukum tajwid khusus.
Idgham Bilaghunnah (عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ): “Nun sukun” bertemu dengan huruf “ra” menyebabkan idgham tanpa dengung.
Ayat 8:
وَأَمَّا مَن خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
Ghunnah Musyaddadah (وَأَمَّا): Huruf “mim” yang bertasydid dibaca dengan dengung.
Idgham Ma’al Ghunnah (مَن خَفَّتْ): “Nun sukun” bertemu dengan huruf “kha” menyebabkan idgham dengan dengung.
Ayat 9:
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
Mad Thabi’i (فَأُمُّهُ): Huruf “alif” setelah “mim” dibaca panjang dua harakat.
Ayat 10:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ
Mad Thabi’i (وَمَا): Huruf “alif” dibaca panjang dua harakat.
Mad Thabi’i (أَدْرَاكَ): Huruf “alif” setelah “ra” dibaca panjang dua harakat.
Mad Thabi’i (مَا هِيَهْ): Huruf “alif” dibaca panjang dua harakat.
Ayat 11:
نَارٌ حَامِيَةٌ
Mad Thabi’i (نَارٌ): Huruf “alif” dibaca panjang dua harakat.
Mad Thabi’i (حَامِيَةٌ): Huruf “alif” setelah “ha” dibaca panjang dua harakat.
Dengan memahami dan menerapkan hukum tajwid dalam surat Al-Qari’ah, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dan benar. Ini tidak hanya penting untuk keindahan bacaan, tetapi juga untuk menjaga keaslian dan makna dari setiap ayat. Latihan dan belajar terus-menerus merupakan kunci peting dalam penguasaan ilmu tajwid.
Leave a Reply