Bulan: April 2019

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada sore hari ini dengan diiringi hujan gerimis kami akan menuliskan sesuatu di blog ini. Tentu saja yang memberi manfaat kebaikan. Sebelum hujan turun, udara serasa panas sekali. Membuat tidak nyaman kalau berdiam diri di ruangan yang tidak menggunakan kipas angin atau AC. Namun, sesudah hujan turun maka hawa dingin pun mulai terasa. Hingga dingin rasanya. Membuat nyaman kembali. Menulis pun menjadi semangat. Meskipun menggunakan waktu sehabis pulang dari bekerja. Rasa lelah dalam bekerja belumlah hilang. Namun, karena keinginan untuk membuat suatu kebaikan maka tetap saja bersemangat untuk merampungkan menulis.

Teman-teman tentu sangat paham akan fenomena kehidupan. Ada hujan ada panas. Ada yang kaya dan ada pula yang miskin. Ada orang yang sedang sukses namun di lain tempat ada yang sedang mengalami kegagalan. Ada orang yang sehat namun ada pula yang sedang diuji dengan sakit. Demikianlah keadaan manusia di dunia. Ketika seseorang sedang sehat wal afiat maka ia bisa melakukan segala hal dengan lancar. Sebab badan terasa enak dan nyaman untuk beraktivitas. Bisa senyum, tertawa, berjalan, berlari, dan melakukan kegiatan apa pun.

Namun, kondisi sehat ini tidak sedikit dari kita yang, mohon maaf, kurang mensyukurinya dan menganggap penting. Terbukti, tidak sedikit orang yang tidak menggunakan masa sehatnya dengan baik. Tatkala sehat tidak menggunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin. Ada waktu longgar untuk bisa shalat wajib berjamaah ke masjid namun tidak dilakukan. Ada kesempatan menyahur hutang puasa ramadhan tapi malah ditunda tunda. Badan masih sehat untuk menolong orang namun tidak dilakukan.

Orang akan menyadari betapa pentingnya sehat tatkala sudah merasakan payah dan susahnya saat ia sakit. Ini terjadi pada kebanyakan manusia pada umumnya. Namun, kita tentu saja tidak ingin seperti hal ini. Kita tentu ingin menjadi hamba yang selalu bersyukur atas nikmat kesehatan. Ada suatu cara yang bisa dilakukan, yakni dengan kita banyak mengingati pentingnya sehat itu. Cobalah kita melihat kondisi orang yang sedang sakit. Tentu saja tak hanya melihat. Kita juga mesti membaca doa menjenguk orang sakit dengan khusyuk. Tentang lafazh doanya ialah

Latinnya :
ALLAHUMMA RABBAN NAASI ADZHIBIL BA’SA ISYFI WA ANTASY SYAAFII LAA SYIFAA A ILLAA SYIFAA UKA SYIFAA AN LAA YUGHAADIRU SAQAAMAN.
Artinya :
” Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah segala penyakit. Engkau adalah Dzat yang memberi kesembuhan. Tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, dengan kesembuhan yang tanpa ada rasa sakit sama sekali.”

atau membaca :

Latinnya :
AS ALULLAHAL ADHIIIM, RABBAL ARSYIL ADHIIM AYYASY FIYAKA.
Dibaca sebanyak tujuh kali.
Artinya:
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan yang menguasai arsy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu.”

atau kita membaca lafaz doa yaitu :

Latinnya :
LAABA’SA THAHUURUN INSYA ALLAH.
Artinya :
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah.”
Doa ini bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari.

Dengan kita menjenguk seorang yang sedang sakit maka kita akan ingat bahwa seorang yang sakit itu menderita. Susah, payah, dan sedih rasanya. Maka kita perlu berempati kepadanya. Kita pun juga hendaknya mensyukuri atas kesehatan yang kita nikmati. Dengan begitu kita tidak lagi memandang rendah kesehatan itu. Ternyata sehat itu amat tinggi nilainya. Tidak bisa disandingkan dengan harta sebanyak apa pun.

Orang yang sedang sakit akan merasa gembira tatkala ada orang yang menjenguknya. Baik itu yang menjenguknya teman, saudara, keluarga, tetangga, rekan kerja, atau siapa pun. Perasaan bahagia itu kadang sulit diungkapkan. Hanya rasa terima kasih saja yang muncul. Apalagi tidak sekedar menjenguk saja. Akan tetapi mereka juga melafazhkan doa untuk kesembuhan orang yang sakit juga. Rasa gembira ini akan efektif membantu mempercepat kesembuhan si sakit itu. Kondisi hati dan pikiran sangat erat kaitannya dengan kondisi kesehatan manusia.

Kita yang menjenguk pun akan mendapatkan kegembiraan di dunia dan akhirat. Di dunia orang yang menjenguk itu ada rasa puas dan senang. Kita bisa saksikan para perawat dan dokter di rumah sakit. Mereka tiap hari berdekatan dengan orang yang sakit dengan aneka macam jenis penyakit. Baik penyakit ringan, sedang hingga yang berat. Tetapi para dokter dan perawat tersebut malah semakin sehat. Tingkat kekebalan tubuhnya tinggi sekali. Ini dikarenakan mereka berjasa besar membantu kesembuhan orang yang sedang sakit itu. Kebaikan akan berbalas dengan kebaikan pula.

Di akhirat tentu lebih besar lagi pahala yang didapat. Amal shaleh berupa menjenguk orang sakit itu akan diberi ganjaran kebaikan yang besar. Diibaratkan orang sedang menjenguk orang yang sedang sakit itu seperti halnya seorang yang berjalan jalan di taman surga. Luar biasa ternyata. Menjenguk saudara muslim yang sakit itu juga menjaga haknya saudara muslim tersebut. Baiklah, sampai di sini terlebih dahulu. Semoga kita bisa mengamalkan bacaan doa tersebut. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada saat artikel ini ditulis, waktu menunjukkan pukul setengah dua lebih 10 menit. Tepatnya pada hari jumat di bulan syaban. Hari dimana kaum muslimin khususnya yang laki-laki melaksanakan shalat jumat berjamaah di masjid. Cuaca cerah dan suhu udara lumayan panas. Sehingga saat berada di ruangan pun harus menyalakan kipas angin supaya nyaman atau mengurangi rasa panasnya suhu udara. Karena sudah masuk bulan syaban maka bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam itu akan segera tiba. Itulah bulan suci Ramadhan.

Pada bulan tersebut, kaum muslimin melakukan ibadah puasa wajib. Dikerjakan selama satu bulan penuh. Dikarenakan dalam bulan hijriyah itu setiap bulan jumlahnya kalau tidak 30 hari maka 29 hari maka sebanyak itulah seseorang melakukan puasa. Terkecuali para muslimah. Mereka tidak diperbolehkan berpuasa tatkala haid atau datang bulan. Hendaknya mereka menggantinya pada hari-hari di luar bulan ramadhan. Bisa itu di bulan syawal, dzulhijjah, muharam, rajab, dan lainnya.Dengan beribadah puasa maka seseorang akan meningkat imannya dan menjadi orang yang bertaqwa.

Ada sebuah kebiasaan kaum muslimin yang dilakukan menjelang selesainya bulan ramadhan. Atau tetapnya beberapa hari sebelum idul fitri atau lebaran tiba. Membeli pakaian baru yang kami maksudkan. Boleh dibilang ini adalah kebiasaan yang sudah dari dulu dilakukan. Maka tak heran bila banyak toko pakaian, pasar pakaian, mall, dan tempat obral pakaian menjadi ramai dengan para pengunjung. Bahkan kini tidak sedikit yang membeli pakaian secara online. Butuh baju baru tinggal buka handphone dan memilih sesuai kesukaan hati. Di sana pun tersedia variasi harga serta ongkos kirimnya. Mana yang cocok bisa dipilih. Tentu saja baik itu membeli pakaian secara online maupun offline tetap memiliki kelebihan maupun kekuarangan. Masing-masing bisa kita timbang.

Membeli pakaian baru menjelang lebaran memang sudah banyak yang melakukannya. Tidak sedikit masyarakat yang membeli pakaian baru itu bukan untuk dipakainya sendiri. Namun, membeli untuk orang lain. Misalnya saja membelikan baju untuk ayahnya di kampung, membelikan untuk adiknya, untuk keponakan, dan lain sebagainya. Dari sini ada nilai sedekah yang luar biasa. Apalagi, sedekah yang dilakukan di bulan ramadhan. Seseorang yang membelikan pakaian kepada orang tuanya tentu juga bisa dikatakan sebagai bentuk birrul walidain (bakti kepada kedua orang tua). Tatkala seseorang membeli pakaian untuk saudaranya yang mungkin hidupnya kekurangan maka ini juga bernilai sedekah yang besar karena dilakukan kepada karib kerabat. Hal ini dapat juga bernilai menyambung tali silaturahmi.

Baik kita mendapatkan suatu pakaian itu dari membeli dengan uang sendiri atau diberi oleh orang lain. Tetap saja itu adalah nikmat yang harus kita syukuri. Semuanya adalah pemberian dari Allah Subhanahu wa ta’ala pada hakikatnya. Hanya saja cara atau lewatnya saja yang kadang berbeda-beda. Ada dari berbagai jalan. Salah satu cara menyukuri nikmat tersebut yakni dengan tidak lupa membaca doa memakai pakaian baru saat sebelum mengenakannya. Lafazh doanya ialah

Latinnya :
ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA KASAUTANIIHI AS ALUKA MIN KHAIRIHI WA KHAIRI MAA SHUNI’A LAHU WA A’UDZU BIKA MIN SYARRIHI WA SYARRI MAA SHUNI ’ALAH.
Artinya :
” Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian. Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang diciptakan karenanya.”

Kalau kita belum hafal doa tersebut, kita bisa tulis dan tempelkan di almari atau tempat yang kita gunakan untuk memakai baju. Bisa juga membeli stiker tentang doa di atas. Yang terpenting kita bisa amalkan doa tersebut. Di dalam makna dari doa di atas secara garis besar kita ingin bahwa pakaian baru yang kita kenakan menjadi berkah. Membawa kebaikan di dunia dan di akhirat serta terjauhkan dari keburukan. Pakain yang baru kita kenakan itu bermanfaat. Membantu kita untuk lebih baik lagi ibadahnya kepada Allah. Serta dijauhkan dari kesombongan akibat mengenakan pakaian tersebut. Amiin. Semoga bermanfaat artikel ini untuk para pembaca yang berbahagia. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.